Senin, 17 Oktober 2011

Semangat lemah


Sumber : terap berpikir positif oleh Dr. IbrahimElfiky


Pernahkah gak sih kamu merasa gak mau melakukan sesuatu atau gak ingin bicara dengan seseorang? Kamu pernah dengar seseorang berkata, “hari ini aku gak punya semangat sama sekali.” Sejatinya kondisi semangat yang lemah menimbulkan masalah bagi seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Ketika seseorang merasa semangatnya melemah, ia mencari pelarian dari keadaan ini. Menonton televisi selama berjam-jam, makan meski gak laper, merokok, menenggak minuman keras, bahkan sampe mengkonsumsi narkoba, itulah aktivitas yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang semangatnya sedang turun. Kondisi ini bisa menjadi penyebab utama hilangnya berbagai kesempatan dan bisa memicu konflik rumah tangga yang berujung pada perceraian # klo yang sudah berkeluarga.
Cirri-ciri orang yang bersemangat lemah :
  1. Raut wajahnya kusut
  2. Konsentrasinya negative
  3. Perilakunya negative
  4. Emosional
  5. Banyak diam
  6. Tertutup
  7. Suka menyendiri
Cuplikan kisah,
Seorang kawan saya mengeluhkan istrinya yang tidak mau keluar, menolak setiap undangan, dan emosional terhadap dirinya dan anak-anaknya. Kondisi ini membuat mereka hidup diliputi penderitaan. Saya meminta kawan itu menceritakan bagaimana sang istri menghabiskan waktunya. Ia berkata, “dahulu ia terbilang sangat aktif. Ia suka keluar, membaca, dan punya banyak perhatian. Tiba-tiba ia menjadi sosok yang sama sekali tidak kukenal. Ia mejadi tidak punya minat pada apapun. Ia tidak lagi mau menghadiri undangan teman-teman, tidak mau makan malam diluar, bahkan membacapun ia tinggalkan. Satu-satunya yang ia lakukan adalah pergi ketempat kerja, pulang, lalu menonton televise sekian lama. Ia tampak kelelahan hingga ketika ia berbicara cenderung emosional. Selain itu, ia gampang marah meski hanya sebab-sebab remeh.”
Saya meminta bertemu dengan Istrinya. Ketika hal itu ditawarkan kepada istrinya, ia menolak. Seminggu kemudian ia sendri yang datang menemui saya. Ketika berdiri dihadpan saya, kesan yang muncul adalah ia adalah orang yang tidak memperhatikanpenampilannya karena merasa berada didunia lain. Setelah berbasa-basi panjang saya bertanya “apa yang anda lakukan sepanjang hari?” ia menjawab “Tidak ada. Aku kehilangan semangat seperti orang sakit. Aku juga tak punya selera makan, aku sendiri tidak tahu kenapa ini bisa terjadi.”
Klo dibilang karena ekonomi tidak, karena ia seorang manejer, gaji besar, memiliki anak-anak yang cerdas. Ketika saya bertanya “kapan terakhir kali anda mengambil cuti untuk istirahat dari kerja?” ia bilang, “sudah lama aku tidak mengambil cuti karena aku sibuk ditempat kerja, dirumah, kehidupan social dan menghadiri undangan, baik formal maupun informal.”
Dari perbincangan itu saya menangkap isyarat bahwa kegiatan dan tanggung jawab yang tidak berkesudahan tela membuat seseorang merasa remuk redam, selanjutnya menyebabkan kondisi semangat melemah. Pada gilirannya, menyebabkan penolakan internal terhadap tugas-tugas tak berkesudahan itu. Itulah yang oleh pakar disebut “refleksi psikologis”
Kita bisa menarik kesimpulan dari cerita diatas bahwa pikiran negative singgah dalam otak seseorang dan menghantarkannya pada kondisi kehilangan semangat dalam hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar