Senin, 24 Oktober 2011

TIGA PEMBUNUH

Bismillahirahmanirahim…


Segala puji hanya bagi Allah SWT. KepadaNya kita memanjatkan pujian, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kita juga berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan diri kita sendiri dan keburukan amal perbuatan kita. “Barangsiapa yang berbuat kebaikan dari laki-laki atau perempuan dan dia mukmin, niscaya Kami menghidupkannya dengan kehidupan yang baik dan kami member balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (An-Nahl :97) .

“Barang siapa yang diam maka dia selamat.” (HR Tirmidzi, Ahmad, dan Darimi), diriwayatkan bahwa ash-Shiddiq r.a. memasukan kerikil kedalam mulutnya untuk menghalangi dirinya berbicara. Dia pernah menunjukan ke arah lidahnya dan berkata, “Inilah yang telah membawa aku ketempat-tempat yang membinasakan” (Riwayat Malik).

Ibnu Mas’ud r.a. berkata, “Demi Allah yang tiada tuhan selain Dia, tidak ada sesuatupun yang lebih membutuhkan pemenjaraan yang lama dari pada lisan.
Dari riwayat-riwayat diatas kita sudah diingatkan tentang bahaya lisan…
bahkan ada yang menyebutkan Lisan bisa lebih tajam dari pada pedang.. gak ada keselamatan darinya kecuali dengan diam. Rasulullah memuji diamnya seseorang dan menganjurkan hal itu.

Hoaaaaaaaaaaaaaammm… baca buku dari tulisan seorang Maestro Motivator Muslim Dunia,  Dr. Ibrahim Elfiky, kali ini aku mau berbagi Informasi tentang “Tiga Pembunuh”, ya…. Ini salah satu judul yang aku ambil dari buku yang  sedang aku baca, pembahasan yang cukup menarik yang mungkin saja kita pernah mengalaminya, baik posisi kita sebagai penyampai atau posisi sebagai penerima…. “tiga Pembunuh ini adalah MENCELA, MENGKRITIK dan MEMBANDING-BANDINGKAN. Hayoooo ngaku-ngaku-ngaku… tanpa kita sadari baik sengaja ataupun nggak kita pernahkan melakukan hal tersebut.. @_@

Penulis sengaja memakai istilah “TIGA PEMBUNNUH” karena menurut beliau ketiganya mengandung racun seperti bisa ular yang masuk dalam aliran darah kemudian mematikan,, hmm…mungkin seperti Pembunuhan karakter.. ketika seseorang menggunakan tiga hal diatas maka akan kembali kepadanya lebih buruk dari yang menimpa orang lain. Karena ketiganya juga mengandung racun yang langsung mengguncang jiwa  orang, melahirkan perasaan negative, meram,pas kebahagiaan, dan menjauhkannya dari impian hidup dan semua itu dampak dari pikiran negative.

1.       Mencela
Ketika mencela seseorang, berarti kamu telah memosisikannya harus mempertahankan diri. Dalam kondisi seperti itu, reaksinya bisa negative. Celaan membuat seseorang merasa jadi korban dan menjadi racun dalam dirinya hingga ia merasa sangat sedih. Jika kamu mencela seorang kawan yang terlambat datang dari waktu yang ditentukan maka ia merasa jadi korban perlakuan kamu. Jika kamu mencela pimpinan kamu, maka pimpinanmu itu akan merasa jadi korban dan harga dirinya sebgai seorang pemimpin akan terusik. Begitu juga ketika kamu mencela nasib diri sendiri, kamu akan merasa jadi korban peristiwa yang kamu alami. Dan dampak negative yang disebabkan oleh celaan adalah hilangnya semangat menghargai orang lain. Ketika kamu mencela orang lain, berarti kamu telah mengirim pesan ke akalnya dan memintanya untuk membuka selurufh file celaan yang tersimpan dalam memori agar digunakan untuk memcela orang.

2.       Kritikan
Masih ingat pada suatu peristiwa dimana kamu pernah mengkritik orang lain? Apa yang kamu rasakan terhadap orang yang kamu kritik? Trs bagaimana kondisi jiwamu saat itu?
Kritik  sangat mungkin mengundang reaksi keras, terutama jika tidak menggunakan cara-cara yang penulis sebut dengan istilah sandwich, ngebayangin sandwich hmmmmm jadi lapeeerrrrrr!! =D
Pertama memulai kritik dengan pernyataan positif tentang orang yang dikritik dan akhiri dengan sesuatu yang positif. Dan inti dari kritikannya bisa kamu selipin ditengah-tengah pernyataan positif. Klo bisa kritikan jangan diarahkan pada pribadi seseorang karena manusia itu bukan pikiran dan bukan perilakunya. Dan kamu-kamu juga harus bisa membedakan antara pribadi dan perilaku. Yang harus dicatat adalah ketika kita ingin memberikan kritikan gunakanlah cara yang santun, jika kita tidak mengguankan cara yang santun, kritikan sangat mungkin mengundang reaksi yang keras karena berhubungan langsung dengan pemahaman orang lain yang meliputi nilai-nilai, keyakinan, prinsip, persepsi dan pemahamannya tentang sesuatu. Kritik juga bisa menyebabkan orang yang dikritik merasa sendirian dan tidak berguna. Dengan dikritik, seseorang akan merasa tidak berguna dan kurang berarti dibandingkan orang yang mengkritiknya. Itu sebabnya kritik dapat berdampak negative dan memancing amarah jika cara yang digunakan tidak ahsan.

3.       Membanding-bandingkan
Ada tiga jenis utama dalam membanding-bandingkan, yaitu :
Ø  Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Yang menjadi masalah dalam perbandingan ini adalah, seseorang akan memerhatikan kelemahan diri sendiri kemudian membandingkannya dengan kekuatan yang ada pada orang lain. Perbandingan yang aka menyebabkan seseorang merasa kurang dari orang lain. Dan akhirnya bisa menyeret dirinya sendiri pada sikap iri, dengki, sedih dan marah.
Ø  Membanding-bandingkan kondisi diri sendiri saat ini dengan kondisinya masa lalu.
Jenis perbandingan ini akan membuat seseorang merasa sedih ketika pribadi tersebut mencoba mengingat-ingat masa-masa yang misalkan masa lalunya sangat indah, dengan kemewahan dan kejayaan  yang ia miliki namun kehidupannya saat ini tidak seberuntung dulu. Dan Pada akhirnya ia selalu meratapi masa-masa indahnya.
Ø  Membandingkan orang tertrentu dengan orang lain.
Dalam hal ini kamu memosisikan diri sebagai hakim, kamu menilai orang tertentu memiliki kekurangan dibandingkan orang lain. Dan orang yang dijadikan objek dalam perbandingan akan merasa rendah diri di hadapan orang lain. Perasaan rendah diri akan melahirkan rasa dendam pada mereka yang dinilai lebih baik dan perasaan marah pada orang yang membandingkannya dengan orang lain.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar